Friday, April 2, 2010

Jumaat Al Takziya

Jumaat Al Takziya.

Hari yang merenungi Sengsara Kalimah Allah yang digantung di atas kayu salib untuk merampas umat manusia dari genggaman tangan Syaitan yang membawa maut, genggaman yang dipelawa oleh manusia sendiri bila bersetuju bersubahat dengan syaitan untuk menjadi sebijak Allah, menjadi tuan sendiri dan mengetepikan Penciptanya dari jiwanya. Jiwa abadi yang dikongsikan Allah dengan Manusia diputuskan dengan tangan manusia sendiri. Maut terus menceroboh masuk kedalam dunia kerana manusia membuka pintu baginya. Kalimah Allah menjelma untuk membuka pintu balik ke jiwa abadi Allah. Dengan menumpah darahNya diatas kayu salib, maut kekal yang menimpa manusia pula diputuskan, satu pintu harapan telah dibuka. Tangan manusia yang putuskan jiwa abadi Allah didalamnya, kini tangan manusia juga yang memulihkan keretakan itu.

Manusia yang putuskan jiwa abadi , kini manusia juga yang putuskan maut yang kekal. Manusia kini ada dua pilihan, pintu yang menuju ke jiwa abadi Allah yang telah dibuka oleh Yesus Al-Masih, Kalimah Allah, atau terus menuju ke pintu neraka yang dibuka oleh manusia sendiri bila bersubahat dengan syaitan. Semua nabi yang diutus Allah boleh mewartakan taubat, tetapi hanya Yesus Al Masih, kalimah Allah, berupaya mengurniakan Jiwa Abadi Allah kepada manusia. Jiwa abadi yang akan dikurniakan tidak dipaksa keatas manusia, Ia kurniaan kepada yang sudi menerimannya. Allah tidak paksa, Dia sabar menunggu kita untuk hulurkan tangan untuk menerima kurniaanNYa yang telah disediakan. Kalimah Allah tidak datang sekadar membawa satu agama, Dia datang untuk mengurniakan Jiwa Abadi Allah kepada manusia sejagat. Di dalam karya Allah, Dia tidak gunakan paksaan, hanya iringan dan kasih sayang, umpama seorang Ayah memegang tangan anakNya. Yesus tidak memaksa kita untuk menerimaNya.

MenolakNya kita yang rugi, menerimaNya sebagai sekadar nabi sahaja tidak membawa manfaat, Menyedari dan memeluk Kalimah Allah yang terselindung dibelakang kemanusiaan Al MasihLah satu-satu jalannya untuk dianugerahkan Jiwa Abadi Allah yang sempurna. Manusia dipelawa untuk mendengar apa yang Yesus wartakan melalui umat massihiyah(kristian), Kitab Warisan Para Hawariyun dan RasulNya. Kalau hidup kita diselubungi belenggu hidupan seharian, kenapa tidak singgah sebentar dan rehat seketika, dan dengarkanlah Yesus, berikan ruang dalam hidup kita yang sentiasa sibuk itu agar kita disentuh Kalimah Allah, agar sanubari kita berpeluang untuk bernafas udara jernih dari nafas Illahi, dan jiwa kita disirami kasih sayang Allah yang menyegarkan roh dan hidup kita. Allah tidak paksa, tetapi kenapa kita mahu menolakNya?

No comments:

Post a Comment